Jutaan orang bergantung pada Sungai Citarum untuk air, energi, makanan, dan mata pencaharian mereka. Sungai menopang mata pencaharian melalui pertanian, peternakan, perikanan dan ekowisata. Namun, itu juga salah satu sungai paling tercemar di dunia. Setiap hari 20.000 ton limbah padat, dan 280.000 ton limbah industri dibuang langsung ke sungai, kebanyakan limbah mentah atau tidak diolah dari rumah tangga domestik.
Memprioritaskan lingkungan yang sehat, kesejahteraan, dan akses ke air bersih dan layanan limbah tidak pernah sepenting ini. Tetapi solusi sering dikembangkan dan diterapkan secara terpisah satu sama lain. Diperlukan pendekatan sosial-teknis yang integratif untuk transformasi koridor sungai yang berkelanjutan.
Tim Proyek
Penyelidik
- Profesor Diego Ramírez-Mencintai
Seni, Desain, dan Arsitektur Monash - Profesor Rob Raven
Dr Jane Holden
Institut Pembangunan Berkelanjutan Monash - Profesor Tony Wong
Kota Peka Air Australia - Dr Reni Suwarso
Dr Dwinanti Marthanty
Universitas Indonesia
organisasi mitra
- Universitas Monash
- Universitas Indonesia
- Universitas Padjadjaran
- Pemerintah Provinsi Jawa Barat
- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat
- Badan Litbang (BP2D) Jawa Barat
- CSIRO
- Institut Sains dan Teknologi Perairan Federal Swiss (eawag)
Visi kami
Visi kami adalah menciptakan sungai dan masyarakat yang bersih, sehat, dan produktif dengan menggunakan pendekatan baru yang memanfaatkan limbah, sehingga mendorong masyarakat menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
Monash University dan Universitas Indonesia bermitra dengan Pemerintah Indonesia, masyarakat, LSM lokal, dan komunitas riset global untuk mengembangkan inovasi yang menghasilkan layanan air dan limbah yang lebih baik, serta merevitalisasi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan.
Dengan merancang bersama infrastruktur baru, program perilaku, model bisnis, dan institusi, tujuan kami adalah membantu masyarakat beralih dari membuang atau membuang limbah ke lingkungan, dan beralih ke solusi melingkar yang mendaur ulang, memproduksi ulang, dan menggunakan kembali limbah.
![]() |
(Kiri ke kanan) Profesor Diego Ramírez-Lovering bekerjasama dengan Kepala Badan Lingkungan Hidup Dr. Ir. Prima Mayaningtyas, M.Si., Ketua Tim Sosial Riset Citarum Universitas Indonesia Dr. Reni Suwarso, MPP., Ph.D, dan Ketua Tim Rekayasa Riset Citarum Dr. Rr. Dwinanti Rika Marthanty, ST, MT |
Pendekatan kita
Untuk mencapai visi kami, kami akan bekerja sama lintas sektor dan disiplin ilmu untuk merancang bersama dan menguji inovasi sosial, teknologi, dan ekonomi yang integratif.
Bersama-sama, kami akan menciptakan solusi baru untuk membantu memulihkan sungai yang terdegradasi, merevitalisasi masyarakat, dan beralih ke ekonomi sirkular. Tujuan kami adalah untuk mengumpulkan bukti ilmiah yang kuat bahwa inovasi sosio-teknis lokal dapat memberikan peningkatan dan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk sungai dan komunitasnya.
Dampak yang diharapkan
- Perbaikan saluran air
- Penggunaan kembali limbah
- Mitigasi perubahan iklim
- Peningkatan layanan sanitasi
- Penguatan ekonomi lokal
- Peningkatan tata kelola sungai
Masa depan
![]()
pendahuluan
- Hibah Penelitian Interdisipliner (Monash Data Futures Institute dan MSDI): Memprediksi risiko banjir: Kasus Sungai Citarum, Indonesia (2019 – 2021)
- Skema Aliansi Monash-Warwick: Pembangunan Berkelanjutan Pemukiman Informal dan Ekologi Cekungan Citarum (Nov 2019 – Des 2021)
- Jaringan Asia-Pasifik untuk Riset Perubahan Global (Universitas Monash dan Universitas Indonesia): Meningkatkan Kapasitas Lokal untuk Menerapkan Kebijakan Revitalisasi Lintas Batas untuk Sungai Citarum (2021 – 2023)

Posting Komentar untuk "Mewujudkan sungai dan masyarakat yang bersih, sehat dan produktif"